GVO7DXXfNntZyLYycBY8sQj62QSpyiyucGAg7Db5
Bookmark

Papua kaya akan Sumber Daya Alam (SDM) kenapa Manusia Papua masih Miskin.?

 

Poster Ilustrasi Kemiskinan dalam Papua. Imasepabjb. Fm

Secara umum ekonomi memiliki pengertian sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana cara manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. 

Segala bentuk usaha dan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup tersebut dalam rangka untuk mendapatkan kesejahteraan hidup.

Menurut para ahli, ada banyak definisi tentang ilmu ekonomi. Di antara definisi-definisi tersebut, ada beberapa yang bisa Anda rujuk, yaitu:

Richard G. Lipsey
Menurut Richard G. Lipsey, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang upaya pemanfaatan sumber daya yang terbatas dan langka dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia yang jumlahnya tanpa batas.

Alfred Marshall

Alfred Marshal, ilmu tentang usaha individu terkait pekerjaan dalam kehidupan dan membahas tentang bagaimana manusia meraih pendapatan sekaligus menggunakannya.

Pada kesempatan kali ini, kita akan coba mempelajari perilaku perekonomian manusia Papua pada umumnya yang mana manusia Papua kaya akan sumber daya alam (SDM) namun kenyataanya manusia Papua masih miskin. Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), provinsi yang masuk daftar karena tingkat kemiskinan wilayah tersebut masih di atas 10%. berikut persentase penduduk miskin terbesar di Indonesia dapat dilihat pada gambar dibawa ini:

Berdasarkan data BPS, saat ini Papua menduduki peringkat pertama provinsi termiskin. Angka kemiskinan di Bumi Cendrawasih mencapai 26,03%. Posisi kedua diduduki oleh Papua Barat dengan persentase kemiskinan masih di angka 20,49%.

Lalu Kabupaten/Kota mana saja Persentase Kemiskinan Tertinggi di Provinsi Papua

Berdasarkan data BPS, pada tahun 2022 Kabupaten/kota Intan Jaya mencapai 42,03%, Deiyai mencapai 40,31%, Lanny Jaya mencapai 37,76%, Supiori mencapai 37,7%, Nduga mencapai 36,73%, Paniai mencapai 36,63%, Puncak Jaya mencapai 36,3%, Puncak mencapai 36,25% angka kemiskinanPerilaku masyarakat Papua terhadap perekonomian dibentuk oleh serangkaian keadaan dan karakteristik yang unik. Papua yang terletak di bagian timur Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya alam dan warisan budaya yang beragam. Namun perilaku perekonomian masyarakatnya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Salah satu faktor penting adalah kondisi banyak komunitas di Papua yang terpencil dan terisolasi. Tantangan geografis ini mempersulit Masyarakat Papua mengakses pasar, sumber daya, dan informasi. Akibatnya, perekonomian di beberapa wilayah bertumpu pada pertanian subsisten dan mata pencaharian tradisional.

Selain itu, nilai-nilai budaya dan adat istiadat masyarakat Papua juga berperan dalam perilaku perekonomian masyarakat Papua. Banyak masyarakat Papua yang sangat menekankan kehidupan komunal dan berbagi sumber daya. Pola pikir komunal ini sering kali mengarah pada pendekatan kolektif dalam kegiatan ekonomi, dimana sumber daya dan keuntungan dibagi di antara anggota masyarakat.

dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan potensi peluang ekonomi di Papua semakin meningkat. Pemerintah dan berbagai organisasi telah berupaya meningkatkan infrastruktur dan menciptakan kebijakan ekonomi yang lebih inklusif. Hal ini menyebabkan tumbuhnya industri seperti pertambangan, pertanian, dan pariwisata.

Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi. Salah satu permasalahan utamanya adalah kurangnya pendidikan dan pelatihan keterampilan, yang membatasi kesempatan kerja bagi penduduk lokal. Selain itu, diperlukan praktik pembangunan berkelanjutan untuk menjamin pelestarian lingkungan dan budaya Papua yang unik.

Secara keseluruhan, perilaku ekonomi masyarakat Papua dibentuk oleh kombinasi faktor geografis, budaya, dan sosial ekonomi. Seiring dengan terus berkembangnya wilayah ini, penting untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan melestarikan kekayaan warisan masyarakat Papua.

Oke itu dia perilaku perekonomian di Papua berdasarkan data BPS, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah :

Papua Kaya Akan Sumber Daya Alam (SDM) kenapa manusia Papua masih miskin ?

Papua kaya akan sumber daya alam, namun manusia Papua masih hidup dalam kemiskinan. Paradoks ini menimbulkan pertanyaan krusial: mengapa masyarakat Papua masih tetap miskin meski kekayaan alam berlimpah?

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kemiskinan yang terus berlanjut di Papua adalah kurangnya pembangunan infrastruktur. Banyak daerah terpencil di Papua yang tidak dapat diakses karena medan yang terjal dan jaringan transportasi yang tidak memadai. Keterbatasan jalan raya, bandara, dan pelabuhan menjadikan sulitnya menghubungkan wilayah-wilayah terpencil ini dengan pasar dan peluang ekonomi. Akibatnya, potensi manfaat ekonomi dari eksploitasi sumber daya alam tidak dapat sepenuhnya direalisasikan, sehingga penduduk local tidak memiliki peluang pertumbuhan yang signifikan.

Permasalahan penting lainnya adalah terbatasnya akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas. Kurangnya fasilitas pendidikan dan guru yang terlatih menghambat pengembangan sumber daya manusia di Papua. Tanpa pendidikan yang layak, individu akan kesulitan memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam perekonomian modern. Demikian pula, fasilitas dan layanan kesehatan yang tidak memadai menyebabkan angka kematian yang lebih tinggi dan penurunan produktivitas di kalangan penduduk.

Selain itu, faktor sosial dan politik juga berkontribusi terhadap kemiskinan yang berkelanjutan. Konflik-konflik yang terjadi dalam sejarah, termasuk perselisihan mengenai hak atas tanah dan kepemilikan sumber daya, telah menciptakan keresahan sosial dan menghambat pembangunan ekonomi. Selain itu, korupsi dan kesalahan pengelolaan dana yang dimaksudkan untuk proyek-proyek Pembangunan semakin memperburuk situasi kemiskinan di Papua.

Selain itu, cara hidup tradisional masyarakat asli Papua, yang berkisar pada pertanian subsisten dan terbatasnya keterlibatan pasar, juga berkontribusi terhadap kerentanan ekonomi mereka. Kurangnya diversifikasi sumber pendapatan dan ketergantungan yang berlebihan pada praktik tradisional membatasi kemampuan mereka untuk menghasilkan penghidupan berkelanjutan.

Perilaku masyarakat Papua terhadap perekonomian dibentuk oleh serangkaian keadaan dan karakteristik yang unik. Selain itu, nilai-nilai budaya dan adat istiadat masyarakat Papua juga berperan dalam perilaku perekonomian masyarakat Papua. Secara keseluruhan, perilaku ekonomi masyarakat Papua dibentuk oleh kombinasi faktor geografis, budaya, dan sosial ekonomi.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan multi-segi. Hal ini melibatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas, memprioritaskan layanan pendidikan dan kesehatan, menyelesaikan konflik sosial, memberantas korupsi, dan mendorong diversifikasi ekonomi. Dengan mengatasi permasalahan ini, Papua dapat membuka potensinya dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya, memastikan bahwa kekayaan sumber daya alam bermanfaat bagi semua individu dan komunitas.


Oleh: melianus39

Posting Komentar

Posting Komentar